Pada th. 1969 pertama kali memulai ibadah pesekutuan dengan jumlah jemaat sebanyak ± 12 KK di Balai RK yang dibangun untuk pertemuan bagi masyarakat dan untuk melakukan kegiatan ibadah minggu. Dengan meningkatnya jumla Jemaat dan ruanga RK tersebut sudah tidak menamung lagi maka Pada tahun 1992 pihak gereja mulai membangun
Gedung gereja 24x12 m masih bersifat darrat dengan matrial seaanya sat itu jumlah jemaat sudah mencapai 25 KK. Seiring perjalanan waktu dan semakin bertambahnya umat yang telah mencapai 900 Jiwa Pada tahun 2000 dengan swadaya dari Umat dan donator Gereja St. Petrus membangun Gedung permanen dengan volume 312 m2. Namun demikian hingga saat ini bangunan tersebut belum dapat diselesaikan dan terbengkalai bahkan kondisi bangunan sudah banyak yang rusak dan ada beberapa dinding tembok yag mulai retak retak.
Adapun kondisi Umat di gerej kami adalah sbb :
- Kondii bangunan Gereja terbengkali dan rusak karena tidak adanya dana untuk melanjutkan pembangunan
- Kondisi Perekeonomian Umat yg sangat minim, rata-rata pekerjaannya hanya sebagai petani musiman dan ruh kasar dan beberapa PNS
- Lokasi Gereja dengan KCP BRI Lewoleba sekar 500 M.
Rata-rata umat yang ada adalah petani musiman dan buruh kasar, ada juga beberapa yang sebagai PNS.
Gereja hanya berjarak sekitar 500 m dari BRI KCP Lewoleba,
